Bawang Hitam, Fermentasi Bawang Putih Kaya Antioksidan

Tahukah Sahabat Sehat? Tdak hanya bawang merah dan bawang putih, ada juga bawang hitam atau black garlicBlack garlic ini merupakan hasil fermentasi bawang putih segar yang masih mentah. Selama proses fermentasi, bawang putih akan berubah menjadi hitam. Teksturnya jadi lebih lembut dan kenyal dengan rasa sedikit asam. Banyak yang mengatakan bahwa rasanya mirip permen asam jawa.

Berdasarkan studi dalam Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan, bawang hitam merupakan produk baru dari bawang putih yang bisa menghambat radikal bebas. Lalu, bagaimana dengan kandungan gizi dan manfaat dari bawang hitam?

bawang hitam
Fotof: Pixabay.com

Kandungan Gizi Bawang Hitam

Berdasarkan Food Data Central dari US Department of Agriculture, 100 gram bawang hitam mengandung 143 kkal energi, 14,29 gram karbohidrat, 7.14 gram lemak, 3.6 gram serat, 3.57 gram protein, 571 natrium, 71 mg kalsium, 4.3 mg vitamin C, 1.29 mg zat besi. Jika dibandingkan bawang putih, bawang hitam mempunyai kalori dan gula lebih tinggi, sehingga terasa lebih manis. Meskipun kadar vitaminnya menurun, kandungan mineralnya meningkat selama proses pembuatannya yaitu kalium, kalsium, magnesium, zink, mangan, fosfor, zat besi, tembaga, selenium, natrium, dan sulfur.

Black garlic mengandung dua kali lebih banyak senyawa bioaktif yang bersifat antioksidan dibandingkan bawang putih biasa. Dengan demikian, khasiatnya mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Zat antioksidan yang terkandung berupa polifenol, flavonoid, alkaloid, dan S-Allylcysteine (SAC).

Ragam Manfaat Bawang Hitam

Kandungan antioksidannya yang tinggi menjadikan bawang hitam ini penuh manfaat. Inilah beragam manfaat yang dimiliki bawang hitam.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Senyawa antioksidan bawang hitam membantu meningkatkan sistem imun karena melawan radikal bebas dan mencegah stres oksidatif yang merusak sel. Khasiatnya yang mengurangi peradangan juga menyehatkan tubuh untuk melawan infeksi dan bibit penyakit.

Menjaga Kesehatan Otak

Kandungan antioksidan bawang hitam mengurangi risiko peradangan akibat zat aditif makanan. Black garlic juga mampu meningkatkan fungsi kognitif, termasuk daya ingat, dan melindungi dari berbagai penyakit, seperti demensia, Alzheimer, dan Parkinson.

Mengontrol Gula Darah

Sahabat Sehat dapat mencegah diabetes karena bawang hitam berkhasiat mengontrol gula darah. Dalam jangka pendek, gula darah yang terkontrol bisa mengurangi risiko diabetes. Dalam jangka panjang, gangguan fungsi ginjal, infeksi kulit, serta penyakit jantung. Komplikasi diabetes dapat dicegah karena bawang hitam membantu menurunkan kadar gula darah yang berlebih.

Menunjang Kesehatan Jantung

Kandungan polifenol dalam bawang hitam efektif mencegah kerusakan jantung. Senyawa bioaktifnya menghambat pembentukan protein dan enzim penyebab peradangan. Black garlic membantu menurunkan trigliserida dan kolesterol. Dilansir dari laman Halodoc, berdasarkan studi dalam Frontiers in Physiology, disebutkan bahwa bawang hitam akan membantu mengoptimalkan peredaran darah sekaligus menurunkan risiko kardiovaskular.

Melindungi Organ Hati

Hati berperan penting dalam detoksifikasi dan merombak sel darah merah. Zat antioksidan dari bawang hitam bisa mencegah penumpukan atau kematian sel hati serta melindunginya dari peradangan, sehingga fungsi hati tetap berjalan baik.

Menyembuhkan Pengidap Asam Lambung

Pengidap asam lambung disarankan tidak mengonsumsi bawang putih mentah. Bawang hitam justru aman. Senyawa spesifik S-Allylcysteine (SAC) yang bersifat larut air membantu menyerap allicin dengan lebih mudah.

Mengurangi Risiko Kanker

Bawang hitam yang tinggi antioksidan memerangi radikal bebas pemicu kanker, sehingga mengurangi risiko kanker. Senyawa bioaktifnya mencegah sekaligus sebagai obat alternatif kanker karena bekerja membunuh sel kanker.

bawang hitam
Foto: Flickr/FoodBev Media

Risiko Mengonsumsi Bawang Hitam Berlebihan

Black garlic berisiko jika dikonsumsi berlebihan. Meskipun efeknya tidak berbahaya, namun mengonsumsinya secara berlebihan menimbulkan gangguan pencernaan dan peningkatan asam lambung, sama seperti efek bawang putih.

Bagi Sahabat Sehat yang mengonsumsi obat antikoagulan, hindarilah mengonsumsi bawang hitam berlebihan karena berisiko pendarahan. Penderita alergi bawang putih juga tidak disarankan mengonsumsi bawang hitam karena berpotensi mengalami sindrom iritasi usus besar (IBS), radang tenggorokan, kesulitan bernapas, mual, dan sariawan. Pada kasus yang jarang, kemungkinan bisa mengalami anafilaksis.

Meskipun  memiliki beragam manfaat, secara umum bawang putih bisa dikatakan lebih aman dikonsumsi dibandingkan dengan bawang hitam. Namun, agar lebih terjamin, kamu dapat berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter terkait penggunaan bawang hitam.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *