Belum Banyak Diketahui, Inilah Manfaat Petai Cina

Sudah familiarkah kamu dengan tanaman petai cina? Meskipun bentuknya mirip dengan petai biasa, petai cina berukuran lebih kecil dengan rasa yang berbeda dan aromanya tidak khas. Petai cina atau Leucaena leucocephala atau sering disebut lamtoro adalah tumbuhan tropis yang daun dan bijinya sering diolah sebagai makanan oleh masyarakat Indonesia.

Kandungan Gizi

Petai cina mengandung banyak gizi karena di dalamnya terdapat senyawa aktif yang bermanfaat. Semua senyawa yang terkandung di dalamnya berkhasiat sebagai antibakteri, antiradang, antioksidan, antidiabetes, dan antikanker. Dilansir dari laman Nilai Gizi, 100 gram lamtoro mengandung 85 kkal energi, 15,40 gram karbohidrat total, 10,80 gram serat pangan, 77,40 gram air, 5,70 gram protein, dan 0,30 gram lemak total.

lamtoro
Foto: Pixabay.com

Petai cina juga mengandung aneka mineral dengan rinciannya adalah 485,70 mg kalium, 180 mg kalsium, 53 mg fosfor, 35 mg natrium, 2,70 mg zat besi, 1,40 mg seng, dan 20 mcg tembaga. Beberapa vitamin dalam petai cina adalah 15 mg vitamin C, 1,15 mg vitamin B2, 1 mg vitamin B3, dan 0,08 mg vitamin B1.

Manfaat Petai Cina untuk Kesehatan

Sekadar diketahui sebagai lalapan, belum banyak orang mengetahui jika petai cina bermanfaat untuk kesehatan. Lebih dari itu, petai cina juga mampu mencegah atau mengatasi risiko kesehatan.

Mencegah Anemia

Mengonsumsi petai cina dapat memenuhi kebutuhan zat besi, sehingga mengoptimalkan produksi sel darah merah. Saat jumlah zat besi terpenuhi, kamu terhindar dari anemia dan berbagai gejalanya, seperti pusing, lemas, mudah lelah, lunglai.

lamtoro
Foto; Flickr/Gertjan van Noord

Meningkatkan Kesehatan Tulang

Petai cina mengandung fosfor, zat besi, dan kalsium, sehingga mengoptimalkan kesehatan tulang. Dengan mengonsumsi petai cina, kamu terhindar dari gangguan kesehatan tulang, misalnya osteoporosis.

Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Petai cina juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Petai cina mengatasi gangguan pencernaan yang sudah dialami, seperti diare dan sembelit, sehingga sistem pencernaan kembali normal.

Menjaga Kadar Gula Darah

Senyawa antioksidan dalam petai cina dapat mengontrol gula darah tetap stabil. Oleh karena itu, petai cina termasuk makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes. Mengonsumsi petai cina selama 6 minggu bisa sedikit meningkatkan jumlah hormon insulin untuk menurunkan kadar gula darah.

Meredakan Pembengkakan dan Mencegah Infeksi

Manfaat berikutnya adalah meredakan pembengkakan atau peradangan kulit karena penyakit psoriasis yang gejalanya gatal, perih, kulit kemerahan, dan bersisik. Kandungan saponin dalam petai cina menghasilkan kolagen untuk mengurangi bengkak dan peradangan. Petai cina juga bersifat antioksidan dan antibakteri yang memperkuat sistem imun dalam melawan bakteri, sehingga tubuh terhindar dari berbagai penyakit infeksi.

Mencegah Penyakit Kulit

Petai cinta mengandung senyawa yang bersifat antibakteri karena terutama mengandung bakteri Staphylococcus aureus. Dengan demikian, infeksi bakteri pada kulit yang menyebabkan bisul, selulitis, dan impetigo bisa dicegah ataupun diatasi jika sudah dialami.

Cara Mengonsumsi Petai Cina

Sebelum membahas pengolahan petai cina, apakah semua orang aman mengonsumsinya? Manfaat petai cina memang banyak, mengingat banyaknya zat gizi yang terkandung di dalamnya. Sering dijadikan lalapan, ternyata ibu hamil tidak boleh mengonsumsi petai cina karena berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan dan keracunan. Bagi ibu hamil, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Ada tiga cara yang bisa Sahabat Sehat lakukan dalam mengonsumsi petai cina. Pertama, petai cina dapat langsung dikonsumsi sebagai lalapan. Kedua, bijinya disangrai kemudian diseduh seperti kopi. Ketiga, campurkan petai cina dalam masakan atau kudapan, misalnya dijadikan bahan tambahan dalam sayur, pepes, tempe, dan lainnya.

Ternyata petai cina menyimpan beragam manfaat kesehatan. Sebagai variasi, Sahabat Sehat bisa menambahkannya sebagai lalapan atau menambahkannya dalam menu masakan. Tentunya, jangan lupa untuk kombinasikan dengan menu sehat lainnya, ya.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *