Ketiadaan enzim pencernaan di dalam usus kecil membuat tubuh tidak dapat mencerna beberapa macam karbohidrat, seperti gula dan pati. Karbohidrat tersebut dialihkan ke usus besar.
Di usus besar, karbohidrat yang tidak tercerna ini kemudian diproses menjadi gas, sehingga menyebabkan kamu sering buang angin. Beberapa gas yang dihasilkan oleh tubuh adalah metana, karbon dioksida, dan hidrogen, serta sulfur yang menyebabkan bau tidak sedap ketika buang angin.
Salah satu contoh gangguan penyerapan makanan atau minuman adalah intoleransi laktosa. Kondisi ini terjadi ketika laktosa, yaitu gula alami dalam susu dan produk turunannya, tidak tercerna dengan sempurna di dalam tubuh.
Intoleransi laktosa menyebabkan penderitanya menjadi sering buang angin, diare, dan kram perut. Menghindari makanan yang mengandung laktosa dapat mengurangi frekuensi buang angin dan efek samping lainnya.
Itulah 4 penyebab buang angin terus menerus yang cukup mengganggu. Buang angin normalnya sebanyak 8-14 kali sehari. Jika lebih dari itu, maka kamu patut curiga dan menelusuri penyebabnya. Jika buang angin terus terusan yang kamu alami tak kunjung mereda bahkan sampai mengganggu aktivitasmu sehari-hari, lebih baik segera periksakan ke dokter agar bisa diatasi segera.