Sahabat Sehat, tahukah kamu bahwa ada seseorang yang mengalami fobia pada kata-kata panjang? Sebutannya adalah hippopotomonstrosesquippedaliophobia. Seseorang dengan kondisi ini akan merasa cemas dan gelisah ketika membaca atau mendengar sebuah kata yang panjang, misalnya “antidisestablishmentarianism.” Kemungkinan besar ia juga menghindari membaca, sehingga tidak perlu menemukan kata-kata panjang yang menimbulkan kepanikan.

Gejala Hippopotomonstrosesquippedaliophobia

Hippopotomonstrosesquippedaliophobia termasuk fobia sosial yang timbul saat seseorang mengalami interaksi sosial. Gejala kecemasan dan ketakutan akan timbul ketika membaca atau mendengar kata atau istilah panjang, bahkan sampai merasa gelisah saat harus mengucapkannya. Hal ini terjadi karena terbayang sulitnya mengucapkan kata tersebut dengan benar, sedangkan saat melihatnya saja sudah merasa cemas.

Selain kecemasan dan ketakutan yang berlebih, gejala yang dirasakan penderita fobia ini adalah gemetar, berkeringat dingin, pusing, dan mulut kering. Gejala lainnya adalah kesulitan bernapas, merasa tertekan dengan hal yang melibatkan suatu kata kompleks atau panjang, dan yang paling bisa sampai pingsan. Selanjutnya, penderita cenderung menghindari membaca atau mengucapkan kata panjang tersebut untuk menghindari rasa cemas hingga takut karena salah menyebut kata.

Apa Penyebabnya?

Tidak banyak memang yang mengetahui penyebab fobia ini. Meskipun demikian, ada beberapa penyebab dan faktor risiko. Pertama, adalah pernah mengalami kejadian negatif yang berkaitan dengan kondisi tersebut. Misalnya orang yang kesulitan saat belajar mengucapkan kata, akan merasa panik setiap kali melihat kata yang panjang. Kesulitan dalam mempelajari kata tersebut bisa menjadi hal traumatis, sehingga menjadi fobia. Kondisi traumatis terkait lainnya adalah jika di masa lalu sempat ditertawakan oleh teman atau orang lain karena sempat salah menyebut kata yang panjang.

Kedua, adalah faktor genetika. Orang yang mempunyai keluarga dengan riwayat fobia tertentu, akan lebih mungkin mengalami fobia yang sama. Ketiga, adalah faktor lingkungan. Fobia muncul karena dipicu oleh perilaku terpelajar, misalnya mendengar pengalaman negatif tentang fobia spesifik atau pengalaman traumatis yang berkaitan dengannya. Keempat, berkaitan dengan fungsi otak. Dilansir dari laman Dokter Sehat, perubahan aktivitas otak akan memengaruhi apakah seseorang mengalami fobia tertentu atau tidak.

Solusi Hippopotomonstrosesquippedaliophobia

Menurut seorang psikolog, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., pengobatan fobia yang utama adalah mencari tahu sumber ketakutan. Berikutnya, pemikiran mengenai penyebab fobia tersebut perlu diubah menjadi lebih rasional menggunakan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif.

Beberapa perubahan gaya hidup juga disarankan untuk menghilangkan fobia. Misalanya dengan memenuhi waktu tidur di setiap malam, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Bisa juga dengan mengurangi hal yang bisa memperburuk kecemasan, seperti mengonsumsi minuman mengandung kafein. Cara lainnya, yaitu dengan berusaha dan melatih diri untuk menghadapi situasi menakutkan yang memicu kecemasan secara langsung.

Jika masih merasa cemas atau takut saat menemukan kata yang panjang atau kompleks, maka bisa sesekali menghindari kata tersebut untuk mengontrol perasaan. Namun, kamu ngga bisa selalu menghindar kan? Jadi, cobalah untuk berusaha untuk menghadapi fobia itu sendiri.

Sahabat Sehat dapat meluangkan waktu lebih banyak untuk berlatih membaca kata-kata panjang dengan benar dan tenang. Tarik napas dalam-dalam, kemudian pisahkan kata tersebut menjadi beberapa bagian dan suku kata. Pastikan tidak tergesa-gesa dalam melakukannya. Jika masih merasa pusing, berhentilah sejenak. Nah, supaya lebih mudah, kamu bisa menggunakan komputer, smartphone, atau perangkat elektronik lainnya untuk membantu mengeja melalui kamus elektronik.

Itulah informasi terkait hippopotomonstrosesquippedaliophobia yang merupakan fobia terhadap kata-kata panjang. Meskipun ngga mudah dan perlu berlatih, berbagai cara di atas bisa Sahabat Sehat lakukan untuk mengurangi fobia yang dialami. Dengan begitu ngga perlu cemas atau takut lagi ketika bertemu dengan kata-kata yang panjang.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

About the Author

Yuan Adelintang Kurniadita