Kecerdasan Emosional: Penentu Produktivitas Manusia?

Sahabat Sehat, kecerdasan emosional ternyata mampu meningkatkan produktivitas manusia. Terdapat berbagai manfaat jika manusia mampu mengelola kecerdasan emosional yang ada di dalam dirinya.

Bahkan, penelitian telah menyebutkan tentang pentingnya meningkatkan kecerdasan emosional sebagai langkah menuju hidup bahagia. Mengapa bisa demikian? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Mengapa penting?

Seorang pakar neuroscience, dr. Ryu Hasan, Sp.BS, mengatakan bahwa emosi mengambil peran penting dalam kehidupan, sebab 99% kehidupan manusia diatur oleh emosi, bukan rasionalitas. Hal ini menyebabkan pengendalian diri atas emosi memerlukan jenis kecerdasan khusus. Seseorang yang bicaranya enak didengar, komunikasinya membuat nyaman, serta kehadirannya membawa kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya, bisa jadi orang tersebut memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

Free Photograph of Men Having Conversation Seating on Chair Stock Photo
Sumber: pexels.com

Dalam percakapannya, dr. Ryu menambahkan bahwa seseorang yang cerdas secara emosional cenderung lebih rasional. Jika manusia memiliki porsi rasional yang lebih maka akan lebih produktif sehingga kehidupannya juga lebih berkualitas. Manusia dengan kualitas kehidupan tinggi akan memiliki kehidupan yang lebih bahagia.

Hasil penelitian

Dalam sebuah penelitian, peningkatan kecerdasan emosional menghasilkan berbagai manfaat, di antaranya: memperbaiki hubungan dengan tim kerja dan menambah tingkat kepuasan bekerja; meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan individu; meningkatkan kesehatan fisik karena berkurangnya gejala psikosomatis; serta memperbaiki hubungan sosial dengan manusia di sekitarnya. Dalam penelitian lain, peningkatan kecerdasan emosional mampu memperbaiki manajemen stres, suasana hati, ekspresi diri, kemampuan memahami emosi orang lain, dan pengelolaan emosi.

Apa saja komponennya?

Daniel Goleman membagi kecerdasan emosional dalam 5 komponen yang dijelaskan di bukunya yang berjudul “Emotional Intelligence”. Komponen pertama, yaitu self awareness, yakni individu mampu mengenali jenis emosi yang sedang dirasakan, menjabarkannya dalam bentuk komunikasi, memahami konsekuensi dari emosi tersebut, termasuk jika sewaktu-waktu muncul tanpa diduga. Self awareness juga erat kaitannya dengan kepribadian stoikisme yang banyak dipraktikkan agar mencapai ketenangan hidup.

Free Successful multiethnic business colleagues in modern office Stock Photo
Sumber: pexels.com

Komponen kedua, yaitu self gegulation yang masih berhubungan dengan komponen pertama. Jika seseorang telah memiliki self awareness maka ia dengan mudah mengatur dan mengatasi emosi. Komponen ketiga, yaitu motivasi yang merupakan bagian dari kecerdasan emosional. Pasalnya, motivasi menentukan kekuatan bertahan dan melalui hambatan saat menghadapi masalah serta mengarahkan manusia untuk terus mencapai tujuannya.

Komponen keempat, yaitu empati. Manusia dengan kecerdasan emosional tinggi akan mampu mengidentifikasi perasaan orang lain melalui suara atau bahasa tubuh lawan bicara. Komponen kelima, yaitu kemampuan sosial yang berarti seseorang mampu membangun hubungan baik, komunikasi, dan menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.   

Nah, itu dia kepentingan dan berbagai komponen yang dapat dipengaruhi seiring meningkatnya kecerdasan emosional. Pasalnya, kecerdasan emosional bukan kemampuan bawaan lahir, namun dapat dilatih seiring berjalannya waktu. Kiat melatih kecerdasan emosional akan dibahasa di artikel lain ya, Sahabat Sehat! Tapi sebelumnya, jangan lupa bagikan informasi ini ke orang di sekitar kamu.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

YouTube Channel Gita Wirjawan. 2022. Kecerdasan dan Kebahagiaan dari Perspektif Neurosains. YouTube.com. Diakses 6 Mei 2023.

Medicalnews Today. 2022. medicalnewstoday.com. Diakses 7 Mei 2023.

Emotion Review. 2019. Improving Emotional Intelligence: A Systematic Review of Existing Work Future Challenges. researchgate.net. Diakses 7 Mei 2023.

Plos One. 2019. Can Emotional Intelligence be Improved? A randomized Experimental Study of a Business-oriented EI Training Program for Senior Managers. nih.gov. Diakses 7 Mei 2023.

About the Author

Mega Kurniawati

Nutritionist, Health Writer and Editor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *