Tuntutan yang berlebihan atau ekspektasi yang tidak realistis dari orangtua atau lingkungan sekitar dapat menyebabkan inner child merasa tertekan dan tidak mampu memenuhi harapan. Hal ini lah yang menjadi penyebab timbulnya perasaan gagal dan kekurangan dalam diri yang seringkali mengikuti mereka hingga dewasa. Penting untuk dipahami bahwa kita adalah manusia yang tidak sempurna dan sangat wajar membuat kesalahan.
5. Larangan bebas ber-ekspresi
Larangan bebas ber-ekspresi dapat menjadi penyebab lain dari luka pada inner child seseorang. Ketika anak tidak diperbolehkan untuk bermain, berimajinasi, atau mengekspresikan diri dengan bebas, hal ini dapat membatasi perkembangan dan pertumbuhan inner child mereka. Pembatasan ekspresi ini, mungkin akan membuat anak merasa kehilangan identitas pribadi mereka atau merasa sulit untuk mengekspresikan diri sepenuhnya.
Demikian penyebab-penyebab inner child terluka. Menyadari dan memahami penyebab-penyebab tersebut adalah langkah awal untuk menyembuhkan inner child yang terluka. Penting untuk mencari bantuan profesional jika luka-luka ini menghambat kehidupan kita saat ini.
Ada pun cara efektif lainnya yang dapat menyembuhkan inner child yang terluka seperti melakukan terapi, meditasi, dan praktik-praktik perawatan diri lainnya yang dapat membantu memulihkan hubungan dengan inner child dan membuka jalan menuju kehidupan yang lebih bahagia dan seimbang.
*Penulis: Amelia Septika