Pentingnya Vaksinasi PCV15 untuk Cegah Pneumonia pada Anak

Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, Prof. dr. Cissy Kartasasmita, Sp.A (K),M.Sc, PhD mengungkapkan, “Pneumonia merupakan peradangan paru yang terutama disebabkan oleh infeksi kuman. Berbagai bakteri dan virus dapat menyebabkan pneumonia, menurut penelitian dan laporan penyebab utama pneumonia bakteria adalah pneumokokus.” jelasnya.

Pneumonia sampai detik ini merupakan penyebab terbesar kematian balita secara global. Setiap 30 detik, seorang anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal karena pneumonia. Data pendukung yang ditemukan pada tahun 2019 juga menunjukan bahwa prevalensi pneumonia sekitar 3.55% dari total anak (855.551 kasus.) 

Gejala awal pneumonia sulit dibedakan dengan penyakit saluran pernapasan lain seperti batuk, demam, dan sesak napas sehingga seringkali terlewatkan. Namun, laju nafas anak menjadi poin penting untuk diperhitungkan. “Ketika laju nafas anak lebih cepat, itu menjadi awal screening untuk pneumonia. Selain itu juga, kita harus melihat bagaimana cara anak menarik nafas, harusnya ketika menarik nafas, diafragma mereka akan mengembung. Jika tidak, harus waspada.”  Tambah Prof. dr. Cissy.

Berbagai faktor risiko juga mempengaruhi terjadi dan beratnya pneumonia, seperti malnutrisi, berat badan lahir rendah, tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, imunisasi tidak lengkap, asap rokok dan polusi udara di dalam dan di luar rumah, perubahan cuaca, cuaca dingin, dan lain sebagainya.

“Pneumonia perlu dicegah dan mendapatkan penanganan segera. Jika dibiarkan, dampaknya bisa berbahaya hingga menyebabkan kematian. Itulah mengapa, pneumonia disebut sebagai the silent killer bagi anak usia di bawah lima tahun. Penting bagi orang tua untuk mengenali berbagai gejala dan faktor risiko pneumonia yang telah disebutkan.” tutupnya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *