Ulang tahun identik dengan pesta perayaan dan perasaan bahagia. Akan tetapi, ada juga yang merasa sedih di hari ulang tahunnya. Mengapa bisa? Momen pertambahan usia tidak selalu membahagiakan bagi setiap orang. Mereka merasakan pertambahan beban dengan munculnya rasa sedih, cemas, marah, sehingga tidak tertarik merayakan ulang tahun. Beberapa di antaranya berisiko stres, depresi, bahkan mengalami penyakit jantung jika dibiarkan. Kondisi psikis tersebut dinamakan birthday blues.

Ciri Birthday Blues
Setiap orang yang mengalami birthday blues mempunyai ciri yang berbeda, namun umumnya ditunjukkan melalui beberapa tanda. Pertama, seseorang mencoba melupakan tanggal ulang tahun dan bersikap acuh. Kedua, membenci orang yang menanyakan ulang tahunnya dan mengisolasi diri sepanjang hari ulang tahun. Bahkan, ia merenungkan banyak hal, termasuk tujuan hidup yang belum tercapai, kekhawatiran akan masa depan, dan kemampuannya menghadapi kehidupan. Efeknya adalah menurunnya nafsu makan, kesulitan tidur, tidak bersemangat, malas gerak, dan kehilangan kepercayaan diri.
Menjelang usia dewasa, pertambahan usia menjadi hal yang lebih sensitif dan mengandung banyak makna. Berikut berbagai faktor pemicu birthday blues.
Kepribadian Introvert
Tipe kepribadian memengaruhi intensitas seseorang mengalami birthday blues. Seorang introvert tidak nyaman saat dikelilingi keramaian dan menjadi pusat perhatian, sehingga tidak menyukai perayaan ulang tahun yang meriah.
Trauma Masa Lalu
Tidak semua orang punya masa lalu membahagiakan. Beberapa anak mungkin mengalami peristiwa menyedihkan saat ulang tahun yang membuatnya trauma dengan hari ulang tahun. Birthday blues pada dasarnya bisa dialami siapa saja, namun lebih sering memengaruhi seseorang dengan riwayat gangguan kecemasan atau gangguan kesehatan mental lainnya.
Pertambahan Usia
Usia bukanlah sekadar angka karena menyimpan beragam pertanyaan. Pertambahan usia menyebabkan seseorang memikirkan banyak hal, seperti pencapaian yang diraih, tujuan yang belum tercapai, pekerjaan di masa depan. Lebih dari itu, seseorang yang memasuki fase dewasa awal (peralihan remaja ke dewasa) pasti merasakan perbedaan yang jelas berupa pertambahan tanggung jawab.

Kesepian
Ulang tahun identik dengan perayaan meriah. Kesepian karena kurangnya perhatian orang sekitar memicu birthday blues, di mana merasa tidak dicintai dan tidak mungkin ada ucapan terlebih perayaan ulang tahun.
Ekspektasi Terlalu Tinggi
Ekspektasi tinggi memicu birthday blues karena kecewa saat kenyataan tak sesuai harapan. Jika mengira bahwa ulang tahun akan dirayakan atau berharap mencapai sesuatu di usia tertentu kemudian belum terwujud, maka tumbuhlah kekecewaan, kesedihan, bahkan rendah diri.
Tekanan Sosial
Tekanan orang sekitar mengenai pencapaian hidup juga menjadi pemicu. Media sosial yang sering menampilkan perayaan ultah dapat menimbulkan rasa kecewa atau sedih jika seseorang menyadari bahwa ulang tahunnya tidak semeriah itu.
Cara Mengatasi Birthday Blues
Birthday blues bisa diatasi dengan beberapa cara. Pertama, memberikan afirmasi positif bahwa setiap orang berharga dengan caranya masing-masing. Kedua, memberikan apresiasi atas pencapaian diri. Kamu juga perlu realistis dan menyiapkan hati ketika harapan belum terpenuhi.
Cara Mencegah Birthday Blues
Pertama, mengendalikan ekspektasi dengan bersikap realistis, sehingga tidak kecewa, marah, atau rendah diri saat belum mencapai. Kedua, menemukan cara tepat merayakan ulang tahun agar bahagia dan bermakna. Ketiga, memberi tahu orang terdekat, seperti orang tua, keluarga, sahabat, teman, mengenai hari ulang tahun. Dilansir dari laman Psikologi UGM, studi tahun 2018 oleh Cadman menyatakan bahwa tidak salah mengingatkan orang terdekat bahwa hari ulang tahun sudah dekat, sehingga memungkinkan mereka mempersiapkan perayaan atau hadiah. Keempat, memulai hari ulang tahunmu sebaik mungkin, misalnya bangun pagi, olahraga, sarapan.
Dari berbagai ulasan di atas, Sahabat Sehat akan mengetahui bagaimana cara mengelola emosi agar tidak sedih atau cemas berlebihan ketika menjelang atau saat hari ulang tahun. Pengelolaan emosi sangat penting agar momen pertambahan usia digunakan untuk refleksi diri menjadi pribadi yang semakin baik. Akan tetapi, jika sudah mengalaminya, segeralah berkonsultasi ke psikolog atau dokter agar segera diatasi.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP