Silent Treatment: Perilaku Diam yang Membahayakan

Hai Sahabat Sehat! Bagi kamu para Gen Z mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah silent treatment. Istilah ini merupakan sebutan untuk perilaku mendiamkan atau tak mengacuhkan seseorang baik secara langsung maupun mealui dunia maya.

Bagi mereka yang melakukan silent treatment, ini bisa menjadi suatu tanda bahwa dia kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dengan cara yang sehat atau baik. Bagi mereka yang menerima silent treatment, hal ini dapat menciptakan rasa kebingungan, frustasi, merasa diabaikan.

silent treatent
Foto; Freepik.com

Perilaku ini biasanya dilakukan ngga sebentar, bahkan bisa berhari-hari. Jika sudah begini, kalimat “diam itu emas” bisa jadi sudah tidak berlaku. Sebenarnya apa sih yang menjadi tujuan seseorang melakukan silent treatment dan apa pengaruh dari tindakan tersebut, yuk simak penjelasannya di bawah ini ya.

Tujuan Seseorang Melakukan Silent Treatment

Tujuan perilaku ini bisa bervariasi, tergantung pada situasi dan niat dari orang tersebut. Seseorang mungkin menggunakan silent treatment sebagai cara untuk mengungkapkan ketidakpuasan, kemarahan, atau frustrasi terhadap seseorang tanpa harus mengungkapkannya secara langsung. Istilah lainnya adalah menghukum seseorang dengan cara mengabaikannya.

Nah, tujuan lainnya adalah sebagai upaya menghindari konflik. Beberapa orang mungkin merasa bahwa mereka tidak mampu mengatasi konflik dengan mengungkapkan apa yang dirasa atau khawatir justru melukai hati lawan bicara, sehingga mereka memilih untuk menghindarinya dengan cara ini. Ada juga orang yang menggunakan langkah ini sebagai cara untuk meminta perhatian dari seseorang.

Dampak Bagi Mereka yang Menerima Silent Treatment

perilaku silent treatment
Foto: Unsplash.com

Kecemasan dan Stres

Orang yang menerima silent treatment di benaknya akan dihantui oleh perasaan ketidakpastian dan ketidakjelasan. Hal ini yang menjadikan mereka mungkin merasa tertekan dan cemas. Terkadang mereka tidak tahu apa yang menjadi alasan diperlakukan seperti itu dan seberapa lama perlakuan tersebut akan diterimanya.

Kerusakan Hubungan

Seperti yang Sahabat Sehat tahu, komunikasi yang baik merupkan ‘pondasi’ uatama dalam memelihara hubungan. Orang yang menerima perlakuan diam mungkin merasa diabaikan atau dikecualikan, yang dapat memicu perasaan sakit hati dan kemarahan. Kondisi ini dapat membuat hubungan keduan pihak semakin merenggang.

Sahabat Sehat, secara langsung maupun tidak, dampak dari silent treatment akan mengganggu psikologis pelaku dan penerimanya. Komunikasi yang baik dan rasa empati adalah kunci dari menjalin hubungan antar sesama yang baik. Hindari hal yang sifatnya memperparah konflik. Usahakan untuk selalu menyelesaikan suatu permasalahan melalui diskusi dengan kepala dingin.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

About the Author

Muhammad Alif Fiandra

Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Jember

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *