Waspadai Arcturus, Varian Baru COVID-19

Sahabat Sehat, masa pandemi COVID-19 ini, sudah banyak orang yang terinfeksi dan meninggal akibatnya. Seiring berjalannya waktu, virus corona pun berevolusi, berkembang menumbuhkan varian baru. Saat ini telah ditemukan varian baru yang sudah banyak menginfeksi di India, yakni varian Arcturus.

virus corona varian
Foto: Freepik.com

Varian COVID-19

Selama pandemi ada beberapa varian virus Corona yang telah diuji berdasarkan analisis filogenetik yang telah dibagi menjadi empat, yaitu Alpha-CoV, Beta-CoV, Gamma-CoV dan Delta-CoV. Genus Beta-CoV terbagi menjadi empat derivat, yaitu kelompok A, B, C, dan D.

SARS-CoV-2 telah termasuk genus Beta-CoV dengan derivat B.2. Varian SARS-CoV-2 adalah jenis virus yang termasuk dalam virus RNA, ketika menemukan inang baru yaitu manusia dapat menghasilkan varian mutan yang berbeda dari strain semula dan karakternya pun berbeda. Saat ini muncul varian baru yang bernama Omicron XBB 1.16 atau Arcturus.

Kasus Infeksi COVID-19 Varian Arcturus

Di Indonesia pada akhir bulan Maret 2023, sudah ada dua kasus yang ditemukan di DKI Jakarta. Salah satu yang terinfeksi sebelumnya telah mengunjungi India. Satu orang laki-laki berusia 54 tahun dan saru orang perempuan berusia 33 tahun. Kedua kasus tersebut ditemukan melalui pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Di negara lain pun sudah terjadi infeksi COVID dengan varian Arcturus, salah satunya di India, menurut Dr. Vipin Vashishtha, dalam enam bulan kasus COVID pada anak-anak dibawah usia 12 tahun meningkat untuk pertama kalinya.

covid-19
Foto: Freepik.com

Gejalanya

Di India, gejala yang dialami oleh anak yang terinfeksi di antaranya demam tinggi, batuk, dan mata merah (peradangan konjungtiva) yang gatal dan menyebabkan mata terasa lengket. Pada umumnya gejala akan dirasakan selama 3-4 hari.

Kemunculan terjadinya suatu penyakit dengan adanya demam. Saat terjadinya demam, tubuh merespon adanya virus dan diaktifkannya respon imun. Adanya inflamasi pada sistem pencernaan yang menyebabkan diare saat terinfeksi COVID-19. Sakit tenggorokan, nyeri otot atau myalgia, hidung tersumbat dan batuk hingga batuk yang berkelanjutan.

Sahabat Sehat, varian Arcturus ini kemunginan tidak menimbulkan wabah baru, namun berpotensi menyebabkan kasus infeksi yang bertambah. Jadi, tetap waspada untuk cegah terjadinya penularan ya.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

About the Author

Neta Mustikasari

Mahasiswa ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Garut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *