Waspadai Kekurangan Vitamin D – linisehat.com

Halo Sahabat Sehat! Tahukah kamu? Vitamin D merupakan vitamin larut lemak yang penting bagi kesehatan. Mulai dari menjaga kekuatan tulang dan otot, memperbaiki kesehatan mental, membantu kamu untuk tidur lebih nyenyak hingga menjaga keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh, serta efeknya terhadap sistem biologis.

Defisiensi atau kurangnya vitamin D dalam darah paling sering terjadi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan di sekolah dasar (SD) pada daerah DKI menunjukkan bahwa 75,9% anak berisiko mengalami kekurangan vitamin D, dan 15% adalah defisiensi vitamin D.

bahaya defisiensi vitmin d
Foto: Freepik.com

Menurut the National Institutes of Health, 1 dari 4 orang dewasa di Amerika Serikat diduga memiliki kadar vitamin D yang rendah. Sebuah studi menyebutkan bahwa sebagian besar populasi di dunia yang rentan mengalami kekurangan vitamin D adalah perempuan.

Contohnya, penelitian di Australia yang melibatkan perempuan berusia 40-43 tahun yang menunjukkan dua pertiga mendapati defisiensi vitamin D, dan di Indonesia yang memberikan hasil bahwa kekurangan vitamin D dijumpai pada 50% perempuan berusia 45-55 tahun.

Kelompok lainnya yang juga rentan ngga mendapatkan cukup vitamin D adalah anak-anak berusia 1-4 tahun dan semua bayi, sehingga direkomendasikan mengonsumsi suplemen harian sepanjang tahun.

Berapa jumlah vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh?

Menurut rekomendasi angka kebutuhan gizi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, sebesar 15 mikrogram (mcg) vitamin D diperlukan oleh anak-anak, remaja, orang dewasa hingga 65 tahun. Sedangkan usia diatas 65 tahun, jumlah vitamin D yang disarankan adalah 20 mcg per hari.

penyebab kekurangan vitamin d
Foto; Freepik.com

Penyebab defisiensi vitamin D

Kurangnya vitamin D dalam tubuh bisa terjadi pada beberapa kondisi, yakni (1) ngga mendapatkan vitamin D yang direkomendasikan setiap hari dari asupan makanan; (2) paparan rendah terhadap sinar matahari; (3) kulit berwarna gelap yang dikaitkan dengan pigmen melanin; (4) ketidakmampuan ginjal untuk mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya; (5) ketidakmampuan saluran pencernaan dalam menyerap vitamin D yang cukup; dan (6) obesitas.

Mengenal gejalanya

Tanda kekurangan vitamin D seringkali ngga nampak. Gejala yang umum dijumpai, yaitu kelelahan, tidur ngga nyenyak, nyeri tulang, depresi atau perasaan berubah, rambut rontok, otot melemah, kehilangan selera makan, lebih mudah sakit, dan kulit pucat.

Defisiensi vitamin D bisa diatasi melalui konsumsi makanan kaya vitamin D, berjemur di bawah sinar matahari, atau menggunakan suplemen. Sumber vitamin D yang banyak dijumpai, yakni ikan berlemak (salmon, tuna), ikan kaleng, jus jeruk, kuning telur, hati sapi, susu kedelai. Selain itu, vitamin D juga bisa diperoleh dari suplemen dengan dosis yang bervariasi, tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

About the Author

apt. Oktaviany Irma Wiputri, M. Farm. Klin

Clinical Pharmacist, Health Writer, Educator.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *